Tiba ahirnya, aku harus mengikuti ulangan susulan pada jam ketiga.Itu semua terjadi karena minggu yang lalu aku gak masuk sekolah, otomatis aku gak mengikuti semua pelajaran, termasuk ulangan sejarah BAB III tentang pergerakan nasional.Aku gak pernah mengikuti pelajaran beralur mundur ini dengan baik, terlalu rumit menurutku.Apa manfaatnya sih, mempelajari masa lalu?kita hidup itu kan maju ke depan?Entahlah, sekarang ini aku harus berpikir cepat, melihat lembaran selembar kertas yang berisikan 5 soal ESSAY, kau tahu essay???Bentuk soal yang paling aku benci, sehingga aku sering menjadi pengarang dadakan kalau aku gak tau jawaban dari soal itu sendiri, hidup itu perlu kepastian bukan?Akh, gak seharusnya aku memperdebatkan tentang soal ESSAY yang aku benci, karena waktu yang diberikan Pak Nanang Cuma 45 menit saja.45 menit??O my God, aku sudah ngabisiin waktu 10 menit memandangi soal-soal yang gak aku mengerti tanpa ada satu pun soal yang bisa aku jawab.Uh, bego!!!Napa coba, minggu kemaren pake bolos segala??Disela pikiranku sedang terpusat pada soal-soal itu, aku gak nyadar kalo Rani, duduk disebelahku.Ada apa gerangan duduk disebelahku?Dengan membawa 2 lembar kertas, yang salah satunya adalah lembar kertas ulangan.Aku berspekulasi, apa dia juga ikut ulangan susulan?Aku berpura-pura gak tau akan keberadaannya, dengan maksud dia yang menyapa aku duluan.
“Hai Dav!”sapanya, memecah keheningan ruang perpus yang luas itu, kujawab dengan senyumanku semanis mungkin.
“Kamu ikut ulangan susulan?”tanyaku, ia tersenyum sambil mengisi pertanyaan nomor satu, gak salah lagi kalo nih anak dijuluki Miss perfect, udah cantik, pinter lagi.
“Heeh, kamu juga?”
“Gak.”jawabku, lantang
“Hah?terus, ngapain kamu disini?”Rani mengernyitkan dahi
“Nungguin kamu,”nada suaraku sedikit menggoda, Rani makin mengernyitkan dahinya
“Nungguin aku?Buat apa?”ia makin penasaran.Aku tertawa dalam hati huk huk huk huk huk huk
“Buat ngasih jawaban soal ulangan, hehehehehe…”
“Apaan sih kamu Dav,!”pukulan kecil itu mendarat tepat didadaku.Akh, aku makin deg-degan aja.Tapi gak apa-apalah, gombalanku bikin dia sedikit salting.Hehehehe…
“Aku serius lho Ran!!!”aku sedikit memberi penekanan pada kata serius,
“Emangnya tadi malem kamu gak belajar?”
“Gak,..”jawabku polos
“Napa?”
“Mikirin kamu?”
“What?”mulutnya sedikit menganga, tapi itu gak membuat cantiknya ilang koq.
“Iya, mikirin kamu ikut ulangan susulan gak ya, supaya aku dapet contekan dari kamu..”Aku menggoda lagi, Rani makin salting.Memang daridulu, cewek tuh doyan banget digombalin yach!!!!
“Bisa aja kamu Dav,”Rani gak focus lagi sama kertas ulangannya, ia mengalihkan pandangan kea rah wajahku yang sudah kusut sedari tadi.
“kenapa minggu kemarin gak sekolah?”Tanya Rani padaku.Aku masih belum puas ngerjain dia.
“pengen aja bolos bareng sama kamu,”hikhikhikhik, pekikku dalam hati.
“Udah dong Dav becandanya!”pinta Rani dengan wajah malu-malu.Uhm, jarang-jarang liat Miss Perfect dikerjain, ternyata dia polos yach!!
“Okay, tapi aku minta bantuan kamu, gimana??”
“Negosiasi nih ceritanya?”
“Terserah kamu mau bilang apa.yang jelas, kamu gak mau diganggu aku selagi ngisi soal kan?”Sedikit seperti ancaman, tapi gak apalah.Rani ngalah juga, dengan perasaan lega aku menuliskan jawaban-jawaban dikertas ulangan(gak semuanya lho, mungkin 60-70 %)Cukup cepat aku dan Rani mengerjakan soal ulangan. Sehingga aku masih punya sedikit waktu untuk mengobrol dengan Rani, sambil menunggu bel sitirahat.
“Ternyata kamu orangnya gak sekaku yang aku kira ya,?”
“Emang aku robot?”
“Miss Perfect punya stok becanda juga ya?Gak kepenuhan tuh otak??”
“Kalo kepenuhan, jebol dong kepalaku?hehe…”
Gak kerasa, waktu udah menunjukan pukul 12.00 ,itu berarti aku dan Rani harus menyudahi mengerjakan soal ulangan(emang udah kelar sejam yang lalu kok!!!) .Rani memintaku untuk mengantarnya ke ruang guru, memberikan lembar jawaban, aku mengiyakan.
“Makasih ya, atas contekannya…”aku berbasa-basi mengisi kekosongan kita berdua
“Iya.”balasnya, dengan senyum manis.
“sebagai tanda terima kasih, gimana kalo kamu aku traktir makan ice cream di cooling café?”ajak aku, emang ntar siang aku rencana mau kesana.Ya, sambil menyelam, makan ice cream boleh donk??
“Uhm, gimana ya..”ia mengetuk-ngetuk keningnya
“Ini bukan ajakan kencan kok, sekedar traktir doang, yah..yah..”
“Uhm…”
“Gak bakalan bikin otak kamu jebol deh!”hiperbola gak sih gue??
“David bisa aja deh, iya aku mau.”ia memegang tanganku, sesuatu yang jarang, jarang terjadi.aku gak merespon, takutnya dilepas lagi.hehehe…
“Tapi, gak ada yang marah kan, aku ajak kamu jalan??”
“Ada,”
“siapa?”ternyata dia udah punya cowok ya, aku baru tau.
“Ibu aku.Tapi itu kalo aku gak ijin dulu,”
“Oh…kirain cowok kamu,”
“cowok? hari ini kamu cowok aku.”
“HAH?”apa maksudnya neh, dya nembak aku?mana mungkin…
“Gak usah nganga deh, jelak tau.”ia mentup mulutku dengan telapak tangan kanannya, aku masih kaget, sumpah deh!!!
“soalnya kamu cowok pertama yang ngajak aku jalan, tapi bukan berarti aku suka lho…kan aku bilang hari ini, yak an??”
“Ran. Kamu orangnya susah ditebak ya..”aku geleng kepala.Ia nyengir kuda, ih…aneh juga senyumnya, atau aku nya aja baru liat???Entahlah, tapi yang pasti, ntar pulang sekolah, aku bakal jalan, eh kencan ma Rani.Ya..walaupun Rani nganggep cuman traktir, tapi aku anggapnya kencan,hehehe.Gak semuanya sesuatu yang menurut kita buruk, ujungnya juga buruk..asal kita menanggapinya dengan positive, ujungnya gak bakalan buruk” amat kuk.Seperti aku sekarang, atau ini cuman kebetulan??hidup memang kejutan, dan aku suka dengan kejutan.
L
0 coments:
Posting Komentar
Di tunggu Pak, Bu, Mas, Mbak, Dek, Kak, buat coment'a, , ,