Pages


Aku melangkah lunglai menapaki halaman rumahku, aku sudah biasa menduga apa yang akan terjadi didalam rumah nanti.kehidupanku seperti dibatasi sebuah kotak kecil, yang mamaksa aku dan seisi serumahku ini tak bisa melakukan apapun diluar kotak itu.Kalian pikir kotak itu rumah kami?sekilas memang benar, tapi entahlah untukku.Itu hanya perumpamaan konyolku, hanya pemikiran saat aku melewati jajaran bunga tulip milik ibuku yang sudah bermekaran, sepertinya ibu suka dengan negeri Belanda.Kenapa aku harus memikirkan kenangan ibuku, aku ini sedang dalam masalah, masalah yang aku sendiri tidak tahu seberapa ukuran masalahnya.Apakah sekecil debu yang tertiup angin dan menimpa wajah jerawatku, dan itu akan menambah tumpukan gunung diwajah tirusku.Ataukah sebesar bola basket yang meluncur tepat mengenai wajahku sekarang.Sekarang?Darimana asal bola ini?Akh, terasa sakit seluruh wajahku, aku membayangkan wajahku berlumuran lahar jerawat yang pecah akibat tekanan bola basket itu.Kukepalkan kedua tanganku, aku marah.Langkah kupercepat, sampai suara langkahku terdengar begitu jelas, keteplak...keteplok...keteplak...keteplok.
“Ayah pelit!!!”Itu teriakan pertama yang kudengar dari dalam rumah.Teriakan amarah adikku, dia melempar bola basketnya sekali lagi kearah jendela.PRANG!!!!Ayah berjalan sambil mengerang, Akh, aku harus bagaimana?Aku tak tahu awal permasalahannya.Satu tamparan sudah mendarat dipipi adikku.Aku tidak tahu menahu, adiku berlari keluar menghentakkan pintu lumayan keras.BRAAAAK!!!!!
“Kurang ajar kamu Dit!!!!”Itu hinaan untuk adiku dari Ayah yang berteriak dari dalam rumah.Aku tutup mulutku dengan satu telunjuk tangan kananku, itu isyarat ‘Jangan berisik, malu sama tetangga!’.Kulanjutkan langkahku menuju kamarku, tak kupedulikan ayahku yang masih saja berteriak-teriak pada Adit yang sudah pergi dari rumah, begitupun kaca jendela depan yang pecah akibat bola basketku, tapi bukan aku yang melakukannya, Ok!!!!menyebalkan, , , ,
8 Agustus, 2006
Seoperti biasa. . . . . .Membosankan!!!!

Keesokannya, situasi kembali normal.Ayah sudah melakukan aktifitas seperti biasanya, membaca surat kabar dimeja makan, ditemani secangkir kopi buatan Ibu, ayah tak suka kopi pahit.Sedangkan Ibu sibuk membolak-balikan roti bakar cokelat, itu sarapan kesukaan Adit.Adit?Adit sudah balik ke rumah?Kenapa aku tidak tahu?Kapan dia datang?Padahal aku tidur cukup larut karena harus mengerjakan tugas biologi.Aku yakin, suasana ini tak akan berlangsung lama jika Adit keluar kamar nanti.
“Pagi semuanya!!!”Sapaku, duduk dikursi sebelah kanan Ayah, aku minum segelas susu kental yang ditambah madu itu, uhm, , ,sedikit membangkitkan semangat.
“Hemmm.”Itu hanya jawaban Ayah, tanpa mengalihkan pandangan pada surat kabarnya, kulihat halaman belakang surat kabar itu, ada satu kolom yang mebuatku geleng-geleng kepala.’KETIK : REG (SPASI) UNTUNG’ .Andai itu benar, aku akan ikut daftar, agar kehidupanku selalu beruntung seperti tokoh Ashley yang diperintahkan Lindsay Louhan dalam film ‘Just My Luck’ .Tapi keberuntungannya akan berpindah pada orang yang diciumnya.Tapi kalau seperti itu, aku tak usah takut, karena dengan siapa aku berciuman.Aku belum punya pacar.Akh, itu Adit sudah keluar kamar, kusut sekali, dia masih mengenakan baju kemarin malam, pasti belum mandi.adit berjalan menuju meja makan, ia duduk disebelahku.
“Hai Kak,semalam ngapain aja?”Dia menguap,”Gak biasanya lampu kamarmu masih menyala sampai jam 1-an gitu?”Adit meminum susu maduku, sampai habis.
“Dia itu belajar semalaman!”Celetuk Ayah, meneguk kopinya sampai habis.Kudengar Ayah memberi penekanan pada kata ‘belajar’.Entah apa maksudnya, tapi perkataannya membuat suasana hangat dipagi itu menjadi mendidih.
“Masih ingat rumah?”lanjut Ayah, untuk Adit kah pertanyaan itu?Ibu meletakkan roti bakarnya tepat didepan Adit yang sedang mengelus dada.
“Apa aku sudah gak diterima lagi dirumah ini?”Adit menghentakan tangan kanannya ke meja cukup keras, perang dimulai.
“Menurut kamu?”Ayah semakin menantang, keliatannya Ibu tak mau ikut-ikutan, ia memilih membersihkan ruang kerjanya yang kotor, apalagi kalau bukan dapur.Sedangkan aku, aku tetap ditempat, mengunyah sedikit demi sedikit roti selai kacangku yang baru selesai kubuat, cukup enak.
“Kurasa , jawabannya sudah ada!”Adit berdiri, lalu bergegas meninggalkan meja makan.Dia mau kaburlagi?Siapa yang aakan menjadi teman main PS-ku?
“Kamu mau kemana Dit?”Tanyaku, ikut berdiri, Adit menoleh ke arahku.ia tetap diam ditempat.Ayah melirik padaku, aku tak peduli.
“Gak ada lagi suara gaduh dikamar bawah, gak ada suara gas motor yang cempreng, gak ada teriakan ‘roti bakarnya mana??’, dan gak ada aroma kecut tiap pulang sekolah!”Adit membalikan tubuhnya.Aku menghampirinya sambil memegang roti selaiku, harus dihabiskan.
“Aku gak peduli itu, tapi aku harap emang gak ada.Tapi aku gak mau kehilangan lawan main PS-ku.”Tuturku, kupeluk adikku yang masih bau keringat, aku harus mandi lagi.
“Tapi aku harus pergi!”Adit melepaskan pelukakanku.Hey, aku baru sekali ini memeluk adikku, dan jangan anggap aku gay, OK?
“Pergi kemana kamu?”Ayah menenutup surat kabarnya, lalu tubuhnyanya ia senderkan di punggung kursi.sepertinya Adit tak menggubris pertanyaan ayah, dan juga roti selai bikinan Ibu.Ia pergi lagi keluar rumah, kabur isitilahnya?Aku kejar adikku, tapi tak terkejar.Larinya cepat banget, aku hamper jatuh.Aku tak lihat lagi sosok Adit, dia hilang ditengah keheningan suasana pagi.Aku kembali masuk rumah, tujuanku ingin mencari kejelasan, aku gak tahu apa-apa soal ini semua.
“Aku gak ngerti dengan kalian!!!”Aku sedikit membentak saat masuk rumah, itu untuk ayah.
“Kupikir kamu juga gak perlu tahu!”Jawab Ayah
“Aku ingin tahu!!”
“Adit ingin mengikuti Touring, dan Ayah larang.”Ayah beranjak meninggalkanku yang sedikit kaget, oh kaget banget atas jawabanya.Sepele banget, aku cepat-cepat mengejar ayahku, mencari kejelasan atas semua ini.
“Kenapa ayah larang, hos,,,hos,,,?”Aku capek dua kali berlarian, bajuku bagian belakang basah karena keringat, satu demi satu biang keringat bermunculan dipunggungku, gatal.
“Ayah tidak ingin terjadi sesuatu menimpa Adit, dan kamu.”Lanjut Ayah.Apa maksudnya denag aku?Semakin gak jelas.
“Maksud Ayah apa?”
“Adit ingin memakai motormu untuk mengikuti Touring itu.Ayah tahu persis, kamu sangat tidak menginginkan motormu cacat sedikitpun, walaupun cuman tergores.”Ayah menjelaskan lalasannya.O my Gosh!!!Jadi itu penyebabnya.Aku gak sempat berpikir lagi, waktu udah nunjukin pukul 7.45 ,aku harus berangkat sekolah dengan pikiran yang kubawa dari rumah, semoga tak mengganggu konsentrasi belajarku.
“Makasih ya To!!”Kututup sambungan telpon dengan Toto, teman sebangku Adit disekolahnya.Aku beda sekolah dengan Adit, dia lebih suka masuk SMK, dengan pilihan jurusan otomotif.Terik matahari merangsang kelenjar keringatku mengeluarkan cairan yang akan menimbulkan bau yang tak sedap ditubuhku, tapi aku tak memikirkan itu.Aku harus cepat-cepat sampai ke suatu tempat.Kunyalakan mesin motor, aku harap motorku gak ngadat, aku ingin cepat-cepat kesana.
Tempat ini asing buatku, pertama kali aku ke tempat ini, kesanku hanyalah ‘sunyi’.Kenapa baru sekarang aku tahu kalau ada tempat seperti ini, susah banget nyari tempat kayak gini, cocok banget buat ngapa-ngapain.(ups, jangan berpikir kotor ywa!!!).Hanya hamparan rumput yang hijau, yang ditumbuhi bunga-bunga liar yang cukup banyak, sepertinya dandelion.Angin sore berhembus menerbangkan bulir-bulir bibit dandelion, goresan lembut warna jingga tampak disebelah barat,sedikit memantulkan cahayanya diatas riak sungai yang jernih.Aku terhanyut dalam suasana tempat ini, sampai melupakan tujuanku ke tempat ini.Segera kusadarkan diriku, aku mencari seseorang disini.Kuperhatikan setiap sudut, di sisi sungai, dibawah pohon cemara itu ada seorang yang sedang duduk memeluk kakinya, sambil melihat ke arah sunset.Itu orang yang kutuju, kulangkahkan kaki dengan cepat, aku menghampirinya.
“Rupanya kamu disini.”Aku menepukan tanganku dipunggung Adit, Adit menoleh ke arahku, dia kaget.Aku tersenyum, lalu kupindahkan posisi tubuhku ke samping kanannya, aku duduk dan menghadap sunset juga.
“Kakak tau aku disini dari siapa?”Adit melemparkan tiga buah kerikil kecil kedalam sungai, aku menghembuskan napas, udaranya sejuk.Adit masih memandang sunset.
“Anto.”Jawabku singkat, aku gak mau menyia-nyiakan tempat ini begitu saja, aku benar-benar terkagum dengan suasananya.
“heh, Anto, , ,”Tangannya kembali memeluk kedua kakinya yang ditekuk.Aku baringkan tubuhku direrumputan, kulihat ada beberapa bintang yang bersinar,kupikir itu satelit yang diceritakan di novel be more chill.
“Hebat banget kamu, bisa dapet tempat kayak gini, gak ngasih tau aku.”
“Untuk apa?”
Kamu kan tahu aku suka pemandangan alam.”
“Lupa.”
“Lupa, masa?kamu suka ajak pacar kamu kesini ya?dan…”Aku sedikit menggoda Adit, kucolek dagu Adit dengan telunjuk kiriku, Adit menghindar.Aku tertawa terbahak.
“Apaan sih, ngeres nih!”
“hahahahaha..”Aku masih tertawa.Oke, saatnya serius, aku mau adikku cepet pulang.
“Kapan touringnya?”Aku langsung ke inti masalah.Adit mengernyitkan keningnya.
“Gak jadi.”
“Lho, kenapa?”
“Pake motor siapa??”Motorku kan masih dibengkel?”
“Emang motor aku gak bisa ya?”
“Ayah kan gak ngijinin Kak!!”Adit berdiri ditepi sungai, dia gak akan nyebur kan, aku mengikutinya.
“Gak perlu bilang Ayah,”
“besok lusa..”
“Dan janagan sampai lecat!!”aku acungkan satu jari telunjukku sebagai tanda peringatan
“Gak bakalan lecet, paling bodinya pada copot semua!!!”Aku dan Adit tertawa terbahak-bahak dibawah langit sore. . .

Sengaja aku bangun pagi, adit meminta aku bangun pagi untuk menjemputnya di rumah Anto, dia gak pulang, masih marah mungkin sama Ayah, gengsi juga.Hari ini aku akan berangkat touring bareng Adit, ini udah menjadi keputusanku.Segalanya sudah kupersiapkan, tapi ada yang mengganjal, aku hiraukan.Rumah ini masih sepi, situasi ini yang aku inginkan, memang.
“Siap Kak??”Adit udah bersiap-siap, mengenakan jaket kulit dan jeans lusuh, terlihat kepribadiannya yang cuek.
“Kelihatanya?”Aku memerhatikan penampilanku.Adit mengerti akan hal itu.
“Tak apa lah. . .”Adit menggantikanku menyetir, aku gak tau jalan, aku yang dibonceng.Motor melaju dengan kecepatan tinggi, belum pernah aku melakukan ini sebelumnya.Sejuta peer aku tinggalkan, dan pasti akan meninggalkan tulisan Absen di Agenda Kelas.Aku mengukir sejarah dengan adikku, sejarah yang tidak ingin ada adalam hidupku.Aku menikmati saja angin pagi menyapu wajahku yang bertumpuk jerawat disekitar pipi, Adit terlihat senang.Dari kejauhan, terlihat segerombolan, tidak, sekumpulan teman-teman Adit menunggangi, tidak, menaiki motornya, mereka sudah siap.
“Ada anggota baru disini??”Tanya seorang yang memakai kaos oblong dan celana pendek.Apa dia tak akan kepanasan nanti siang?Adit langsung memperkenalkan aku dengan teman-temannya.Sumpah, dunia aku dan adikku berbeda.Aku akan menjadi orang paling tolol selama touring.
“Siap semuanya?”Adit mengkomandoi,semuanya tampak siap.Wajahku tak memperlihatkan seperti itu, adiiku langsung tau.
“Ketinggalan apa Kak??”
“dude,notes aku ketinggalan.”Wajahku langsung panic.Semua teman Adit mentertawakan aku.hello, , ada yang salah denganku?wajar kan aku panic karena tidak membawa notes yang selalu menemaniku.Seperti halnya motor mereka yang selalu ada disamping mereka, atau sekotak bungkus rokok yang tak pernah mereka lupakan.Sama halnya denganku.
“Please kak, cuman notes.”
“penting bagi ku,”
“Aku yakin, otak kaka lebih kuat menampung apa-apa saja yang terjadi selama kita disana.Mulai lah percayakan kemampuan diri sendiri untuk mengatasi semuanya, disana kita dihadapkan pada dunia yang berbeda.”Darimana adikku mendapatkan kata-kata seperti itu??Biasanya aku yang selalu bilang seperti itu sama dia.Itu pembajakkan, aku tidak terima.Akan kutuntut dia sepulang nanti.Tanpa menunggu keputusanku, aku, tidak, kita semua langsung berangkat menuju tempat tujuan, Anyer.

Created by :
L





Tiba ahirnya, aku harus mengikuti ulangan susulan pada jam ketiga.Itu semua terjadi karena minggu yang lalu aku gak masuk sekolah, otomatis aku gak mengikuti semua pelajaran, termasuk ulangan sejarah BAB III tentang pergerakan nasional.Aku gak pernah mengikuti pelajaran beralur mundur ini dengan baik, terlalu rumit menurutku.Apa manfaatnya sih, mempelajari masa lalu?kita hidup itu kan maju ke depan?Entahlah, sekarang ini aku harus berpikir cepat, melihat lembaran selembar kertas yang berisikan 5 soal ESSAY, kau tahu essay???Bentuk soal yang paling aku benci, sehingga aku sering menjadi pengarang dadakan kalau aku gak tau jawaban dari soal itu sendiri, hidup itu perlu kepastian bukan?Akh, gak seharusnya aku memperdebatkan tentang soal ESSAY yang aku benci, karena waktu yang diberikan Pak Nanang Cuma 45 menit saja.45 menit??O my God, aku sudah ngabisiin waktu 10 menit memandangi soal-soal yang gak aku mengerti tanpa ada satu pun soal yang bisa aku jawab.Uh, bego!!!Napa coba, minggu kemaren pake bolos segala??Disela pikiranku sedang terpusat pada soal-soal itu, aku gak nyadar kalo Rani, duduk disebelahku.Ada apa gerangan duduk disebelahku?Dengan membawa 2 lembar kertas, yang salah satunya adalah lembar kertas ulangan.Aku berspekulasi, apa dia juga ikut ulangan susulan?Aku berpura-pura gak tau akan keberadaannya, dengan maksud dia yang menyapa aku duluan.
“Hai Dav!”sapanya, memecah keheningan ruang perpus yang luas itu, kujawab dengan senyumanku semanis mungkin.
“Kamu ikut ulangan susulan?”tanyaku, ia tersenyum sambil mengisi pertanyaan nomor satu, gak salah lagi kalo nih anak dijuluki Miss perfect, udah cantik, pinter lagi.
“Heeh, kamu juga?”
“Gak.”jawabku, lantang
“Hah?terus, ngapain kamu disini?”Rani mengernyitkan dahi
“Nungguin kamu,”nada suaraku sedikit menggoda, Rani makin mengernyitkan dahinya
“Nungguin aku?Buat apa?”ia makin penasaran.Aku tertawa dalam hati huk huk huk huk huk huk
“Buat ngasih jawaban soal ulangan, hehehehehe…”
“Apaan sih kamu Dav,!”pukulan kecil itu mendarat tepat didadaku.Akh, aku makin deg-degan aja.Tapi gak apa-apalah, gombalanku bikin dia sedikit salting.Hehehehe…
“Aku serius lho Ran!!!”aku sedikit memberi penekanan pada kata serius,
“Emangnya tadi malem kamu gak belajar?”
“Gak,..”jawabku polos
“Napa?”
“Mikirin kamu?”
“What?”mulutnya sedikit menganga, tapi itu gak membuat cantiknya ilang koq.
“Iya, mikirin kamu ikut ulangan susulan gak ya, supaya aku dapet contekan dari kamu..”Aku menggoda lagi, Rani makin salting.Memang daridulu, cewek tuh doyan banget digombalin yach!!!!
“Bisa aja kamu Dav,”Rani gak focus lagi sama kertas ulangannya, ia mengalihkan pandangan kea rah wajahku yang sudah kusut sedari tadi.
“kenapa minggu kemarin gak sekolah?”Tanya Rani padaku.Aku masih belum puas ngerjain dia.
“pengen aja bolos bareng sama kamu,”hikhikhikhik, pekikku dalam hati.
“Udah dong Dav becandanya!”pinta Rani dengan wajah malu-malu.Uhm, jarang-jarang liat Miss Perfect dikerjain, ternyata dia polos yach!!
“Okay, tapi aku minta bantuan kamu, gimana??”
“Negosiasi nih ceritanya?”
“Terserah kamu mau bilang apa.yang jelas, kamu gak mau diganggu aku selagi ngisi soal kan?”Sedikit seperti ancaman, tapi gak apalah.Rani ngalah juga, dengan perasaan lega aku menuliskan jawaban-jawaban dikertas ulangan(gak semuanya lho, mungkin 60-70 %)Cukup cepat aku dan Rani mengerjakan soal ulangan. Sehingga aku masih punya sedikit waktu untuk mengobrol dengan Rani, sambil menunggu bel sitirahat.
“Ternyata kamu orangnya gak sekaku yang aku kira ya,?”
“Emang aku robot?”
“Miss Perfect punya stok becanda juga ya?Gak kepenuhan tuh otak??”
“Kalo kepenuhan, jebol dong kepalaku?hehe…”
Gak kerasa, waktu udah menunjukan pukul 12.00 ,itu berarti aku dan Rani harus menyudahi mengerjakan soal ulangan(emang udah kelar sejam yang lalu kok!!!) .Rani memintaku untuk mengantarnya ke ruang guru, memberikan lembar jawaban, aku mengiyakan.
“Makasih ya, atas contekannya…”aku berbasa-basi mengisi kekosongan kita berdua
“Iya.”balasnya, dengan senyum manis.
“sebagai tanda terima kasih, gimana kalo kamu aku traktir makan ice cream di cooling café?”ajak aku, emang ntar siang aku rencana mau kesana.Ya, sambil menyelam, makan ice cream boleh donk??
“Uhm, gimana ya..”ia mengetuk-ngetuk keningnya
“Ini bukan ajakan kencan kok, sekedar traktir doang, yah..yah..”
“Uhm…”
“Gak bakalan bikin otak kamu jebol deh!”hiperbola gak sih gue??
“David bisa aja deh, iya aku mau.”ia memegang tanganku, sesuatu yang jarang, jarang terjadi.aku gak merespon, takutnya dilepas lagi.hehehe…
“Tapi, gak ada yang marah kan, aku ajak kamu jalan??”
“Ada,”
“siapa?”ternyata dia udah punya cowok ya, aku baru tau.
“Ibu aku.Tapi itu kalo aku gak ijin dulu,”
“Oh…kirain cowok kamu,”
“cowok? hari ini kamu cowok aku.”
“HAH?”apa maksudnya neh, dya nembak aku?mana mungkin…
“Gak usah nganga deh, jelak tau.”ia mentup mulutku dengan telapak tangan kanannya, aku masih kaget, sumpah deh!!!
“soalnya kamu cowok pertama yang ngajak aku jalan, tapi bukan berarti aku suka lho…kan aku bilang hari ini, yak an??”
“Ran. Kamu orangnya susah ditebak ya..”aku geleng kepala.Ia nyengir kuda, ih…aneh juga senyumnya, atau aku nya aja baru liat???Entahlah, tapi yang pasti, ntar pulang sekolah, aku bakal jalan, eh kencan ma Rani.Ya..walaupun Rani nganggep cuman traktir, tapi aku anggapnya kencan,hehehe.Gak semuanya sesuatu yang menurut kita buruk, ujungnya juga buruk..asal kita menanggapinya dengan positive, ujungnya gak bakalan buruk” amat kuk.Seperti aku sekarang, atau ini cuman kebetulan??hidup memang kejutan, dan aku suka dengan kejutan.


L

Kali ini aku bener-bener kesel banget.Mungkin ini hari sial aku.Bayangin aja, udah bangun kesiangan, terlambat masuk sekolah, dihukum guru piket, dan yang paling parah, buku PR kimia yang aku kerjain semalam suntuk lupa aku bawa.Lengkap sudah deritaku.Aku gak bisa bayangin lagi apa yang akan menimpaku sepulang sekolah nanti.Apakah mobil aku gak bisa keluar dari parkiran, terjebak macet yang hamper tiap hari aku alami, atau bahkan kehabisan bahan bakar?Entahlah, aku gak mikirin sekarang.Yang aku pikirin sekarang adalah bagaimana caranya menyelesaikan 10 soal Kesetimbangan reaksi kimia dalam waktu 7 menit.Aku bisa saja pake cara copy-paste dari buku PR teman-teman aku, tapi sayangnya semua buku PR sudah pada dibooking sama anak-anak yang gak ngerjain PR juga.Satu lagi kesialan menimpaku.Aku gak bisa bayangin kalo Pak Yanto tau kalo aku gak nyerahin PR itu, mungkin satu kesialan akan menimpaku lagi….
Waktu sembilan puluh menit aku lewati dengan berdiri diluar kelas, melihat teman-temanku sedang belajar, dan sesekali melihat pemandangan yang indah juga, kakak-kakak kelas cewek yang berparas cantik sedang asyik bermain basket.Tiba juga waktuku untuk menyudahi hukuman Pak Yanto, aku langsung bergegas mengambil tas dan berjalan menuju parkiran dimana aku memarkirkan mobil kesayangan aku.
“Dira!!!!!!”Suara itu menyebutkan namaku.Sudah jelas aku mengalihkan pandangan ke sumber suara, ternyata itu Danan.Aku sudah menduga, pasti dia mau ikut nebeng pulang, membosankan.Sekali-kali gitu, yang ikut numpang tuh jangan Danan.Lalita Misalnya, bintang kelas XI sosial yang selalu aku idam-idamkan.
“Da apa?”Tanyaku sedikit jutek
“Hehehe, biasa..”Senyumnya melebhi senyum kuda, menjijikan.
“Ya udah, masuk gih.gue buru-buru nih!”
“Mau kemana Bos?”
“Gak tau kemana, gue masih bingung mau keman…”
“Aha, gue ada ide neh.Mo diterima gak?”
“gak!Gak diterima.Paling lo minta ditraktir makan, atau main PS.Ogah!!”
“Ah lo nih, suudon aja ma gue.Gue gak sematre itu kali, matre gue ada kadarnya kok.”
“Obat kali pake kadar segala,”Aku beri sedikit pukulan didadanya
“Serius neh!”
“Kemana?”Nyerah deh aku debat ma anak pengacara
“Ke Mall.Cuci mata..”Danan mengedi-ngedipkan matanya, aku sedikit geli melihat tingkahnya itu.Tanpa pikir panjang, aku menyetujui saran Danan.




Ide Danan bagus juga, disini mataku sedikit terobati dengan melihat beragam ciptaan mahluk tuhan yang seksi dan bertubuh molek plus berparas cantik.Alak mak, seperti lagu saja aku berucap.Ku teruskan langkahku dengan Danan menuju Sebuah kafe yang ada dilantai dua.Di kafe pun masih aku temui pemandangan seperti itu, mungkin hari ini Tuhan merasa kasihan padaku, karena selama disekolah, hanya musibah dan musibah yang aku dapatkan.
“Gue gak salah ajak kan?”Dana mersa dirinya hebat, dasar narsis…
“Ya, ide lo okelah sekarang,”aku hanya menjawab datar, masih sibuk dengan juice strawberry yang bikin aku ngiler.tapi kebahagian aku tiba-tiba terganggu oleh tangan Danan yang terus menarik-narik seragamku.aku berusaha melepaskan genggamannya, tapi gak bisa, erat banget.
“Ada apalagi sih Dan?lo ganggu tau!”bentakku
“Eh, arah jam 3.”katanya cekikikan gak jelas.Aku alihkan pandangan ke arah jam 3.Ehm, ternyata sebuah pemandangan yang cukup menakjubkan ada didepan mataku.Seorang cewek sedang duduk dengan rok mini yang sedikit tersingkap, sehingga aku sedikit bisa melihat paha putihnya.Ini rejeki namanya. walaupun sedikit, tapi tetep aja rejeki.Terus saja aku dan Danan memandang kearah bawah cewek itu, tanpa sepengetahuan kita, ternyata cewek itu tahu kalo kita lagi asyik merhatiin dia.Celaka 13, dia nyamperin kita berdua.Satu musibah datang, O My God…..
“DASAR COWOK BRENGSEK!!!!!!”tas kulit yang dijinjing cewek itu mendarat tepat di pipi kita berdua.Anjrit, malu banget.Semua orang yang ada disana ngeliatin kita berdua yang lagi dicereweti cewek itu.posisi menunduk yang bisa kita pake buat nyembunyiin muka kita.Puas dengan ceramahnya, cewek itu langsung berlalu meninggalkan kita.hus..hus..hus…kataku dalam hati, bego bego bego!!!!!Belum selesai sampe situ, semua orang nyorakin kita berdua.God…dosakah kita?Gak perlu nanya, ini memang dosaku.aku dan Danan langsung ambil langkah seribu ninggalin tempat itu.

Matahari udah mulai menggelinding kearah barat, cepet banget waktu berlalu, tenaga ku juga udah mulai abis.Aku putuskan untuk pulang dan menyuruh Danan nginep aja dirumahku.Males deh nganterin ke rumah dia, melewati hutan dan gunung.Aku injakan kakiku di rem mobil sesampai didepan rumahku.Tumben rumahku masih gelap, kemana orang rumah?O, aku lupa, bonyok lagi pada kondangan.Tapi kayaknya bonyok ninggalin satu kakak ku deh.Akh, palingan juga dia lagi jalan ma pacarnya.Kakiku terus melangkahi tiap ubin rumahku, hanya suara jangkrik yang aku dengar.Ngeri banget sih ni rumah!Danan terus membututiku dari belakang, keliatannya dia juga takut, dasar pengecut.Aku tekan saklar, lampu ruang tamu menyala.Keadaan aman-aman aja.Aku tengok ruangan tengah, sama amannya.Eh, diluar, tepatnya jalan menuju dapurku kok ada cahaya remang-remang gitu.aku penasaran banget, tapi juga ngerasa takut.Aku putuskan untuk mengintip dari jendela, benar dugaanku.ternyata dijalanan menuju dapur, disisi kolam ikanku, aku lihat lilin-lilin menyala berjajar menerangi jalan berbatu alam itu.Aku sendiri keluar melewati jalanan itu, uhm romantis kalo ada cewekku disini.Danan hanya berdiam diri diruang tengah sambil cekikikan.Aneh pikirku, kenapan Danan bersikap seperti itu, aku bertanya dengan isyarat, tapi ia hanya menjawab dengan mengangkat bahunya.Sialan tuh anak, awas kalo ada apa-apa denganku.Aku terus melangkahi jalan bebatuan itu, sampai akhirnya aku berhenti ditempat lilin terakhir.sesosok manusia berambut panjang samar-samar kulihat mendekati tubuhku yang sudah gemetar ini.Pikiranku sudah kacau, apakah ini kuntilanak, sundel bolong, atau suster ngesot?sejak kapan rumahku ini berpenghuni mahluk halus?Tapi, hatiku berkata lain.Gak mungkin mahluk halus pake parfum cologne baby.Biasanya, kata si Mbok, kalo ada hantu tuh suka bau melati atau kemenyan, tapi aku gak percaya dengan semua itu.Sosok itu semakin dekat, dan perasaan takut itu semakin besar, aku terus berkomat-kamit memanjatkan doa pada Tuhan.tapi sosok itu tak sedikitpun gentar, tiba akhirnya ia berdiri beberapa centi didepan wajahku.Dia gak kayak kuntilanak, gak kayak sundel bolong ataupun suster ngesot, dia kayak….Ya ampun, aku bego banget…Dia tuh cewek aku, pacar aku, belahan hatiku, my girl friend, my angel!!!!Dia begitu tampil cantik malam ini.dengan balutan gaun warna putih, kesan lembut terlihat dari wajahnya yang begitu manis.Ada apa gerangan tiba-tiba ada dirumahku gelap-gelap gini?pake acara lilin-lilin lagi, ini kan bukan malam minggu?
“Kenapa?”Tanya Kinar, merapihkan kerah seragamku yang mulai bau asam dengan satu tangannya.pacarku memang perhatian..
“Gak.Aku cuman aneh aja, kok kamu ada disini sih?”aku menggaruk kepala ku yang gak gatal.Kinar hanya tersenyum, lalu ia keluarkan sebuah kado yang ia sembunyikan di balik tangannya.
“Buat kamu, nih..”ia memberikan kado berwarna hijau itu
“Eh, iya.Tapi dalam rangka apa nih?”Sumpah, aku masih bingung
“Bandel..”Kinar mencubit tanganku, aku merintih kesakitan.
“Sumpah deh, aku gak tau Ay.Maksud dari semua ini apa sih?”
“Kamu liat kalender gak hari ini?”kayaknya my angel mulai jutek nih
“Iya dong.Sekarang tanggal 30 maret kan?”aku menebak-nebak
“Duuh, sayangku ini masih aja pelupa ya.sekarang tanggal 31 tau.Kemana aja sih?”
“ke sekolah, ke mall, terus ke rumah deh,”kataku sambil becanda
“ayank!!!Aku lagi serius nih,”Kali ini pipi ku yang kena cubit.
“AUW!!”
“Rasain.Yank,…hari ini tuh hari jadian kita yang pertama tau.”Tumben, Kinar jadi manja gini
“Iya tah?Masa sih?”
“Iya.”
“Sori Ay, aku lupa.”Aku sedikit memelas
“Gak apa-apa kok, aku maklumin.”
“….”










“Happy Aniversary Yank!!!”ucap Kinar.Ia mendekatkan wajahnya ke wajahku.Ada apa nih, dia mau cium aku?Kinar please, aku gak ada persiapan.Dadakan banget sih, ini moment penting.Aku harus siap jiwa dan raga.aku dekatkan juga wajahku, semakin dekat, nafas Kinar semakin terasa menghembus diwajahku.Aku siap Kinar, aku siap, kataku dalam hati.
“Ehm, ehm..hik hik hik…”eh, siapa tuh.Astaga, ternyata kakak ku sama pacarnya.Ampun deh, malu banget…Sejak kapan mereka ada disini?kok Kinar gak ngasuh tau?ah, ancur deh semuanya…
“Cie cie..romantis bener.”goda kakak ku.Rese nih punya kakak.Huh!!
“Sampe nafsu gitu.Hahahaha!!”lanjut Danan.awas lo Nan, liat pembalasanku
“Yank, kok kamu gak bilang sih, kalo ada Mbak Kasih sama Mas Dika?”Tanya ku sedikit sewot
“Aku juga lupa,”Kinar memeluk tubuhku malu-malu.Aku terima saja, rejeki.,,,Mbak Kasih, Mas Dika, dan Danan kayaknya ngerti akan keadaan kita sekarang.Tanpa disuruh, mereka angkat kaki dari tempat itu, aku harap sih jauh-jauh deh dari aku ma Kinar.Ah, gak nyangka.Aku kira, seharian ini aku bakal dapet musibah terus.Tapi ternyata, hahahaha, my angel ngasih surprise.’happy anniversary Honey…’







L

Yang kalian tau,ap c kegunaan WC?jangan ditanya deh,ini hanya intermezo.lah,intermezo apaan?balik je bahasam pertama.kalian tau(aku juga), .kalo wc yang d skula itu ya buat buang air para siswa.nah,yang jadi permasalahannya adalah,apa wc it bener2 dijadiin tempat buang air besar ajah?menurutku tidak.
Berdasarkan penelitian(pengalaman juga sih,),wc siswa itu punya banyak fungsi.diantaranya. .(gak banyak.bukan karena kurang sumber,tapi malez ngetik & aju tau kalian malez baca,hahaha) :
1.tempat pelarian
Disini maksudnya bukan tempat buat lari-larian,taph tempat pelarian kalo siswa lagi males belajar.boloz dari pelajaran mungkin,ato menghindari razia.satu manfaat untuk siswa(yo,yang bersangkutan lah),tapi it menyimpang dari fungsinya.itu terjadi karena,rata2 penempatan wc rata2 berada dipojok belakang area gedung skula,jadi gak mencolok.so,siapa yang salah?B-)
2.base camp
Gak salah neh?gak lagi,sebagian siswa cowok emang suka ngejadiin wc buat ngumpul,nantinya sih ya ngapain ajah.kalo kagak buat nyemok(ngerokok gitu),tempat transaksi(aku gak tau persis,dugaan mungkin BF?), ato arena buat berantem.ini nih,awal mula(mumgkin) pdlajar punya tempat pelatiham tinju gratis.hahaha,stop.
3.tempat bermekarnya cinta
Maksudnya?pohon cinta ada di wc gitu?wah,bau dunk(yuks!!) .bukan,tapi wc tuh suka dijadiin tdmpat buat ngedate lho!!kok bisa?ya iyalah,keadaan sepi,terpencil,dingin lagi.sepasang kekasih yang lagi memadu kasih(halah) . .suka mangkal dh area wc ato tempat wc xg sempit n baunya naudzubillah.aku gak tau persisnya gimana,gak terlalu dalam penelitian'a, ,jadi ya itu aja.
Sekian atas tulisannya,berhubung perut lapar,mata kantuk dan badan pegel2,berakhir sudah tentang wc.intinya, ,kacian wc,gara2 asep rokok jadi bau,dan gara2 sering kiat orang pacaran,matanya bintit semua,wakakak.